Thursday 6 October 2016

Penelitian Kualitatif Peran Ekstrakurikuler Olahraga Beladiri Taekwondo Dalam Meningkatkan Ketahanan Tubuh Siswa BAB IV



BAB IV
HASIL PENELITIAN

A.      Objektif Wilayah Penelitian
Sebelum membahas hasil penelitian, perlu diketahui bagaimana kondisi objektif wilayah penelitian, yang meliputi sejarah berdirinya, letak geografis, sarana dan prasarana, keadaan tenaga guru dan keadaan siswa. Dan akan diuraikan sebagai berikut.
a.       Sejarah Berdirinya SD ITA
Usaha terakhir yang baru saja dirintis oleh pengurus panti asuhan berikut Pimpinan Cabang Aisyiyah Curup atas nama ibu Hj.Nurlela Bustami adalah pendirian Sekolah Dasar Islam Terpadu Aisyiyah (SDITA),”TAMAN HARAPAN” yang juga digagas oleh saudara Mardiono,SH. Adapun yang melatarbelakangi terwujudnya SDITA ini adalah didirikannya sebuah bangunan yang awalnya ditujukan untuk asrama putra sebab sistim pengasuhan yang menyatukan pergaulan antara anak laki-laki dan perempuan sudah tidak etis lagi. Mengingat kebanyakan dari anak asuh sudah mulai menginjak usia dewasa. Hal tersebut  menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengurus panti asuhan khususnya dan segenap pengurus yang duduk di jajaran Aisyiyah cabang maupun daerah.
Kekhawatiran itu kian bertambah melihat kondisi zaman akhir-akhir ini, di mana kemaksiatan merajalela dan dijadikan makanan pokok oleh hampir setiap komponen masyarakat. Maka untuk menghindari fitnah  atau menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari, berbekal dengan uang Rp.15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) dan bertawakal kepada Allah SWT.
Maka pada tanggal 11 Desember 2006 diadakanlah peletakan batu pertama oleh orang nomor dua di provinsi ini, yaitu Bapak Wakil Gubernur H.M.Syamlan.LC waktu itu dengan disaksikan pula oleh ibu Diah Agusrin (istri dari bapak Gubernur Bengkulu,Agusrin Najamudhin.ST), Bapak Bupati Rejang Lebong H.Suherman, SE beserta istri, Bapak Wakil Bupati Iqbal bastari,S.Pd beserta istri dan Ibu pimpinan Wilayah Aisyiyah Bengkulu Hj. Yuslidar, S.Pd beserta rombongan serta dihadiri pula oleh ratusan jama’ah yang sengaja datang memenuhi undangan keluarga besar panti asuhan.
Hujan deras yang mengguyur di sepanjang pagi hingga siang hari itu seakan turut menyapu bersih hati para hadirin menyambut niat suci yang insyaallah akan  kita realisasikan bersama. Alhamdulillah kegiatan peletakan batu pertama tanda mulai pembangunanpun berjalan mulus. Ternyata derasnya hujan bukanlah penghalang untuk melaksanakan sebuah niat baik, hanya do’a yang terus terucap di bibir sebagai cerminan dari sanubari terdalam para pengurus. Semoga hujan yang turun akan menghantar limpahan rizki buat panti asuhan, yang baru saja melangkah, kembali memikirkan dan melaksanakan sebuah program besar, yakni pembangunan asrama yatim putra yang diperkirakan menelan dana sebesar Rp.544.227.000,00.
Untuk itu kembali pengurus terutama saudara Mardiono,SH diberi kepercayaan oleh pemilik toko Metro untuk dapat menyelesaikan bangunan secara cepat. Dengan ikhlas saudara pemilik toko Metro kembali bersedia menyiapkan bahan-bahan bangunan yang dibutuhkan dan dapat dibayar secara angsuran dalam tempo yang tidak ditentukan, seperti pada saat pembangunan-pembangunan sebelumnya. Semua terjadi berkat ketentuan  dari Allah SWT . Sementara proses pembangunan terus berlangsung , kira-kira baru mencapai 50 persennya. Tiba-tiba terjadilah apa yang sungguh di luar dugaan. Di  suatu siang pada 4 April 2007 yang lalu datanglah dua orang tamu tak diundang ke panti asuhan yang disambut langsung oleh pimpinan dalam, saudara Mardiono dengan maksud mau menyampaikan amanah dari orang tua mereka, yaitu keinginan untuk mewakafkan sebuah rumah milik
Bapak H.Yusuf Syamsudin (Alm) yang terletak di kawasan desa Rimbo Recap. Berdasarkan kesepakatan keluarga tentunya diutuslah Bapak Sudarisman dan Bapak Ujang untuk menyampaikan niat baik itu. Meski diguyur hujan lebat namun ternyata tidak menyurutkan langkah kaki mereka untuk sampai pada tujuan semula. Selanjutnya saudara Mardiono diajak langsung oleh kedua orang utusan keluarga Bapak H.Yusuf Syamsudin (Alm) untuk melihat rumah yang bakal diwakafkan itu. Setelah melihat dengan mata kepala sendiri kondisi rumah yang cukup bagus dan luas itu, terbetiklah hati saudara Mardiono untuk merencanakan rumah tersebut sebagai tempat asrama putra sesuai amanah pemilik rumah yang mengiginkan rumah miliknya dihuni/dimanfaatkan untuk orang banyak. 
Kemudian kabar gembira inipun segera disampaikan ke segenap pengurus panti asuhan lengkap dengan pimpinan cabangnya dalam sebuah musyawarah.Setelah dilakukan beberapa kali perundingan,akhirnya diputuskanlah bahwa rumah dari Bapak H.Yusuf Syamsudin (Alm) yang diserahkan lewat tangan-tangan ikhlas anak dan menantu beliau dijadikan untuk  asrama putra. Meski banyak pro dan kontra yang acap kali mewarnai setiap proses  perundingan berlangsung tapi mungkin inilah garis batas yang dipisahkan langsung oleh Allah SWT buat pemisahan antara anak laki-laki dan perempuan yang tentu saja berbeda dengan kadar pemisahan yang direncanakan manusia.
Selanjutnya serah terima wakaf tersebut dilaksanakan secara formal di depan khalayak ramai. Saat bersejarah itu juga disaksikan oleh Bapak Iqbal Bastari,S.Pd dari pihak pemerintah yang datang sesuai dengan kapasitasnya sebagai Wakil Bupati Rejang Lebong, dengan surat “IKRAR WAKAF” bernomor:W.1/26/VI tahun 2007. Dikeluarkan oleh kantor urusan agama kecamatan Curup Selatan yang menjabat sebagai kepala saat itu adalah bapak Drs.Kadar Najmiddin . Pada surat ikrar wakaf tersebut tertera lengkap tentang semua hal yang menyangkut masalah objek wakaf yang  serah terima pada Selasa, 5 Juni 2007 yang lalu.
Sedangkan pada surat keterangan wakaf yang dibuat oleh Pimpinan Cabang Aisyiyah Curup dicantumkan pula nama dan tanda tangan mereka yang berwakaf dan  saksi-saksi baik dari pihak pemberi maupun pihak penerima wakaf. Berita acara penyerahan wakaf itupun disertakan  dengan sertifikat hak milik bernomor 131 tahun 1994 yang pengelolahan selanjutnya diteruskan kepada pihak PCA Curup urusan panti asuhan, oleh saudara Nurhaimah,S.Ag.         Kembali ke masalah bangunan yang baru saja selesai dicor ,pengecoran dilaksanakan secara gotong royong sebagaimana kebiasaan yang sering dilakukan agar pekerjaan berat terasa ringan. Kali inipun panti asuhan tetap melibatkan banyak kalangan baik secara pribadi maupun mengatas namakan organisasi. Mereka datang dengan keikhlasan hati tanpa pamrih mulai dari anak-anak ,muda-mudi maupun tua-tui turut serta menyumbangkan tenaga dan waktu. Sungguh luapan kegembiraan terpancar di raut mereka , dengan semangat pengabdian yang tinggi semoga jadi amalan,hendaknya.Di samping itu, pencarian danapun terus digencarkan, tak kenal lelah seluruh komponen kepengurusan hilir mudik ,ke sana ke mari sembari menawarkan produk amal untuk dijajakan kepada hamba Allah yang berminat tentunya.    
Sementara pembangunan terus berlanjut, Pada tanggal 26 Agustus 2007 dilaksanakanlah musyawarah pertama antara Panti Asuhan dengan Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah lengkap dengan majelis yang dipimpin oleh ketua Panti Nurhaima,S.Ag dengan sekretaris Marmirini mengadakan pertemuan untuk duduk bersama membahas kegunaan gedung yang fungsi awalnya telah beralih kelain tempat yang diyakini bersama sebagai hadiah  terindah dari Allah. Pertemuan itu membahas persoalan pokok mengenai kegunaan apa yang cocok dan sesuai untuk gedung yang sedang dalam proses pembangunan tersebut.
Usulan-usulan yang datang dari para anggota rapat sempat meramaikan suasana, mulanya pihak Panti memberikan masukan yang disampaikan oleh direktur panti Sdr. Mardiono yakni guna kemandirian panti dimasa yang akan datang, sesuai dengan buku pedoman pengelolaan panti asuhan yang diterbitkan oleh Muhammadiyah, bahwa panti yang mandiri setidaknya  melaksanakan amal usaha seperti Rumah sakit, Sekolah atau mini market, kemudian Ketua PDM  Bapak H.A.I Suardi  mengusulkan agar dijadikan rumah sewaan, sedangkan Wakil ketua PDM Bapak Hn.Azwar mengusulkan jadi gedung serba guna dan Sekretaris PCA Ibu Dra. Yasmar mengusulkan untuk menjadikan gedung tersebut rumah sakit Islam serta ada juga yang mengusulkan untuk rumah sewaan atau kost kemudian usulan terakhir menginginkan gedung itu dijadikan asrama anak kuliahan.
Semua usulan di tampung untuk  segera dibahas dan dipertimbangkan asal tidak melanggar anggaran dasar dan bermanfaat nantinya untuk anak-anak asuh yang ada dipanti asuhan.Setelah berkali-kali diadakan rapat pengurus panti asuhan dengan pengurus cabang Aisyiyah maka pada tanggal 7 Nopember 2007  diambilah suatu keputusan bahwa gedung tersebut akan dijadikan sekolahan yang pengelolaannya diserahkan kepada PCA urusan panti asuhan pada seksi pendidikan, kemudian pada tanggal 11 Nopember 2007 dilaporkanlah oleh PCA Curup dan PDA Rejang lebong kepada PWA Bengkulu, bahwa Aisyiyah Cabang Curup akan mendirikan sebuah Sekolah Dasar dengan nama Sekolah Dasar Islam Terpadu Aisyiyah Taman Harapan disingkat SDITA  yang pengelolaannya dibawah Panti Asuhan meskipun hal tersebut terjadi pro dan kontra karena agak sedikit melenceng dari struktur organisasi.
Semestinya pengelolaan diserahkan kepihak DIKDASMEN yang tugas pokoknya mengurusi masalah pendidikan yang berada di bawah payung Aisyiyah, bukan ke urusan panti asuhan.Namun dikarenakan SDITA merupakan amal usaha dari panti asuhan sedangkan panti asuhan sendiri juga mempunyai kepengurusan khusus dibidang pendidikan sementara pihak DIKDASMEN  tidak sanggup memikul tanggung jawab tersebut maka tidak berlebihan kiranya jika SD ITA  tetap berada di bawah urusan panti asuhan seksi pendidikan karena pada hakekatnya tidak melanggar qur’an dan hadist, semoga perbedaan ini dapat dijadikan sebagai bahan muktamar mendatang ( menurut  ibu Dra Yasmar  Sekretaris PCA ). Selanjutnya bertambah jelaslah apa yang harus dipersiapkan dan apa pula yang mesti diselesaikan.Doa dan petunjuk selalu dipanjatkan berharap terbukanya sebuah jalan kemudahan.
Pada tanggal 16 Nopember 2007  diadakanlah musyawarah lagi Membentuk susunan kepengurusan dan merupakan langkah utama yang patut segera dirampungkan,adapun susunan  kepengurusan  pada awal tersebut sebagai berikut:
1.   Pembina                                      :- DIKNAS Kabupaten RL   
                                                                    - CABDIN DIKNAS Curup            
2.   Penanggung jawab                      : - PCA Curup            
            - PCA Curup urusan panti asuhan
3.   Penasehat                                    :- Hj. Susilawati Suherman,SE.MM                                                                            - dr.Hj. Erita Ilyas Rahimullah, S.PA
            - Hj. Elma Tarmizi Usuludin, S.Pd    
-  Hj. Argina Nazarudin,SE               
4.   Ketua                                          : Dra. Yasmar                                     
5.   Wakil Ketua                                : Yamsasni,S.pd         
6.   Sekretaris                                    : Elva Novianty,M.Pd            
7.   Bendahara                                   : Juma’atin Syaayaroh,SE                  
8.   Seksi Humas      :Misriati                                                                                                                    - Su’ainah                                           
9.   Kurikulum                                   : Yuliwati,S.Pd          
10. Pengembangan                            : - Nurhalmaini,Ama.pd         
                                                          - Yetty Saidah,BA     
11. Sarana dan Prasarana                  : Hj. Rosmawaty Djalel Siregar
12. Kepegawaian                              : Mardiono,SH                                   
  Kepengurusan tersebut berada di bawah Payung PCA Urusan Panti Asuhan seksi Pendidikan juga berkoordinasi  dengan Majelis Dikdasmen Aisyiyah Cabang Curup.Setelah terbentuknya kepengurusan maka diadakanlah perundingan antara pengurus Panti asuhan dengan seksi pandidikan serta Pimpinan Cabang Aisyiyah Curup untuk kembali membahas rencana pendirian SDITA .
Perundingan demi perundingan terus dilaksanakan,untuk membahas hal-hal yang dibutuhkan pendirian sebuah sekolah mulai dari izin pendirian , kurikulum,perlengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan hingga pada rencana peresmian. Semua yang direncanakan diputuskan dalam musyawarah  tanggal;  5 Desember 2007  musyawarah pengurusan izin pendirian SDITA  ke Diknas R.L, 17 Desember 2007  musyawarah meneliti proposal izin pendirian SDITA,  27 Desember 2007  penyampaian izin pendirian SDITA ke Diknas R.L.
Pada tanggal 30 Desember 2007 diadakanlah musyawarah rencana peresmian SDITA guna mencari kata sepakat kapan pelaksanaan peresmian tersebut dan siapa yang meresmikan sembari menanti izin pendirian SDITA keluar.
Runding punya runding maka diputuskanlah pertama yang meresmikan sekolahan ini nantinya adalah  Sekjen MPR RI yakni Bapak H. Rahimullah, SH.M.Si.Beliau merupakan putra asli Rejang yang  dipertemukan oleh takdir untuk dijadikan teman seperjuangan,tempat bersandar dalam lelah, tempat bertopang dikala goyah dan tempat menggantungkan segala asa.Tak seorangpun yang dapat meraba rahasia Allah,tidak juga saudara pimpinan panti asuhan yang kala itu sedang dalam perjalanan mencari dana buat pembangunan gedung asrama putra yang merupakan cikal bakal dari lahirnya SDITA yang kita banggakan ini, kedua pelaksanaan peresmian setelah dikonfermasi kepada Bapak H.Rahimullah SH,M.Si beliau bersedia hadir pada tanggal 6 April 2008, dengan syarat ada surat yang disampaikan kepada Beliau.
Pada 12 januari 2008  musyawarah pembentukan panitia peresmian SDITA dengan susunan kepanitiaan adalah sebagai berikut :
                                  Penasehat            : PDM Rejang Lebong, PDA Rejang Lebong, PCM Curup dan PCA Curup
                                Ketua                    :Imron Yunus Ketua Pimp. Ranting Muahammadiyah Imam Bonjol
Ketua                  : Imron Yunus Ketua Pimp. Ranting Muhammadiyah Imam Bonjol.
Wakil Ketua        : Murnianto,S.Pd
Sekretaris I          : Mardiono,SH
Sekretaris II         : Yuniwati
Bendahara           : Syafrida sadar
Seksi-Seksi
-SeksiPerlengkapan
Ketua                     :  Akhyar Malik
Anggota                 : Bil Islam,  Z.Abidin, Nazarudin , Ujang mahdi, Maha utama, Zulfikar, Sofrin,Ujang antoli, Amirudin, Yose Rizal
- Seksi Penyambut Tamu
          Ketua              : H.A.I Suardi
       Anggota          : Drs. Tarmizi Syam, Dailami,SH, Muzazi,S.Ag, Anisah Malik, Nurlela Bustomi,  Nurhalmaini, Hernedi Ma’ruf, S.Ag,Al-Fandie
-  Seksi Humas
          Ketua              : Yusdirman
Anggota          : Suprihatin
- Seksi Dokumentasi
           Anak asuh Panti
- Seksi Acara
           Sasra Yuliana,S.Ag, Delfi, Darneti, Yamsasni
-Seksi Keamanan
           Ketua  : Agus Polisi, Zaini Pos, Irmas Nurul Huda, tapak Suci Muhammadiyah
-Seksi Konsumsi
           Ketua  : Nurlela Bustomi
Anggota  : Yosmawanti, Maizar, Warneri, Nani Nazar, Guru TK,  marmirini, Tina Utama, NA Cabang, NA Daerah, Anak asuh panti putrid
- Seksi Pencari Dana
Ketua       : Sriwijayanti
       Anggota   : Syafrida sadar, Rosni, Suainah, Farida gafar
MC    : Yuniwati
14 Januari 2008 Izin pendirian SDITA dari Diknas R.L Keluar dengan nomor : 421.2/0151/DS/Diknas/2008.
Lalu mulailah pengurus bekerja sesuai dengan tanggung jawab yang telah dibebankan kepada masing – masing mereka.                       
Surat permohonan untuk dapat meresmikan gedung  baru (SDITA) yang rencananya akan dibuka pada tahun ajaran baru 2008/2009 mendatang disampaikan langsung oleh saudara Mardiono.Ternyata diluar dugaan, dimana beliau balik menawarkan kiranya gedung tersebut di resmikan oleh Bapak A.M. Fatwa selaku wakil ketua MPR RI sekaligus sebagai warga Muhammadi. [1]                                                                                                                   
B.     Hasil Penelitian
Setelah mengadakan observasi secara langsung ke lapangan dan mengadakan berbagai wawancara kepada pelatih Taekwondo dan pelatih-pelatih lainnya maka disini peneliti membahas Peran Ekstrakurikuler Olahraga Beladiri Taekwondo Dalam Meningkatkan Ketahanan Tubuh Siswa.Yang dapat peneliti jabarkan sebagai berikut :
Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan yang dilakukan peneliti di ekstrakurikuler olahraga beladiri Taekwondo.
“Pada jam olahraga banyak anak-anak yang hanya duduk dan diam saja, banyak juga anak-anak yang bermain-main ketika sedang berlangsungnya jam olahraga ada yang mengganggu temannya, tetapi ada juga beberapa siswa yang terlibat aktif dan antusias dalam mengikuti pelajaran olahraga. Berdasarkan hasil temuan diatas, seorang guru perlu mengarahkan siswanya agar melakukan hal yang positif dalam meningkatkan ketahanan tubuh namun dapat berprestasi melalui waktu berolahraga yang baik sesuai dengan minat dan kemampuan siswa tersebut.[2]
Dari hasil Observasi atau pengamatan yang dilakukan peneliti  pada siswa SD ITA,  dan telah melakukan wawancara terhadap Pelatih ekstrakurikuler olahraga beladiri Taekwondo siswa mampu berolahraga dan meluangkan waktunya ke hal-hal yang positif seperti salah satunya ekstrakurikuler olahraga beladiri Taekwondo.
Dalam observasi pada penelitian ini terdapat beberapa penemuan yaitu:
1.      Tingkat Ketahanan Tubuh Anak Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Olahraga Beladiri Taekwondo
      Peneliti melakukan wawancara terhadap pelatih Taekwondo yaitu Sabeum Dodi Suhendra yang mengatakan bahwa:
“Tingkat ketahanan tubuh siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga beladiri Taekwondo melalui kerja otot atau kemampuan anak dalam melawan rasa lelah ketika melakukan olahraga.latihan ini membentuk kerja otot yang baik pengaturan pernapasan serta peredaran darah.kemampuan peralatan tubuh yang dapat memelihara keseimbangan tersedianya energi sebelum, selama, dan sesudah aktivitas kerja berlangsung”.[3]
            Menurut Sabeum Azmul Fahmi terhadap tingkat ketahanan tubuh, mengatakan bahwa:
“Tingkat ketahanan tubuh anak yaitu melalui pelatihan yang diberikan selama olahraga berlangsung, tingkat ketahanan ini mampu menjadikan anak didik memiliki fisik yang kuat karena telah terjadi aktivitas otot atau kerja otot yang baik yang mampu menyeimbangkan pernapasan serta mengatur peredaran darah pada anak didik”.[4]
Dalam pernyataan diatas peneliti menyimpulkan bahwa tingkat ketahanan tubuh anak melalui kerja otot yang baik dimana kegiatan ini mampu mengatur pernapasan dan peredaran darah yang memungkinkan mengurangi atau menyeimbangkan rasa lelah ketika beraktivitas.
2.    Faktor yang mempengaruhi ketahanan tubuh anak yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga beladiri Taekwondo
      Berdasarkan observasi peneliti menyimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi ketahanan tubuh yaitu melalui:
a.       Ketahanan fisik
                        berdasarkan wawancara dengan Sabeum Andre mengatakan bahwa ketahanan fisik ini anak didik di latih untuk melakukan 2 point yaitu:
Ada yang disebut dengan Kekuatan yang merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik, kekuatan memegang peranan yang penting dalam melindungi atlet atau orang dari kemungkinan cedera, kemudian latihan peningkatan kecepatan, di dalam latihan peningkatan ini adalah kekuatan untuk berlatih agar cepat melalui aktivitas fisik. kemudian ada yang disebut dengan latihan peningkatan kecepatan yaitu kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Dalam latihan keuatan dan peningkatan kecepatan ini berfungsi sebagai kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dan mampu melindungi atlet atau seseorang dari kemungkinan cedera yaitu melalui peningkatan aktivitas fisik.
Didalam meningkatkan kecepatan dan kekuatan maka perlu adanya latihan yaitu latihan meningkatkan daya tahan tubuh untuk meningkatkan pernapasan jantung dan peredaran darah dan latihan kelentukan untuk keleluasaan atau kemudahan gerakan agar otot-otot persendian tidak kaku. Serta latihan peningkatan kelincahan untuk mengubah arah dengan cepat dan tepat waktu tanpa kehilangan keseimbangan. Di dalam latihan ini tubuh membutuhkan jenis-jenis tes fisik antara lain:
  
Berdasarkan obseravsi bahwa:

Program latihan lari yaitu latihan lari sangatlah penting dan baik untuk mengasah kemampuan kerja jantung, paru-paru dan kekuatan tungkai. Membiasakan pemain berlatih lari sebanyak 1500m, selama 6-7 menit, dan paling lama waktu 9 menit tanpa berhenti, yang dilakukan 2-3 kali seminggu. Dan Pemanasan, seperti push up yaitu mengukur kekuatan daya tahan lengan bagian atas, Back up yaitu mengukur kekuatan daya tahan punggung, Sit up yaitu mengukur kekuatan daya tahan perut, Squat jumps yaitu mengukur kekuatan daya tahan tungkai.
b.      Mental
1)      Menjadi lebih mudah berteman
      Karena olahraga Taekwondo membuat anak lebih mudah bekerjasama sehingga akhirnya mudah berteman karena dilatih untuk memiliki rasa solidaritas antar sesama.
2)      Belajar dari kekalahan dan tetap tenang walau kalah
      Di dalam ekstrakurikuler ini adanya perlombaan yang diadakan, setiap pertandingan pasti ada kalah dan menang. Namun kalah setelah melakukan usaha maksimal sangat dihormati dalam olahraga.
3)      Menghormati aturan
      Anak-anak yang mengikuti ekstrakulikuler ini akan diatur oleh pelatihnya dan mengajarkan anak-anak untuk mematuhi aturan agar mau menerima arahan dan mau menerima hukuman sesuai yang telah disepakati bersama. 
4)      Mampu mengendalikan emosi
Kecerdasan emosional salah satu kemampuan yang menentukan kesuksesan seseorang. Saat anak didik dilatih untuk mengendalikan emosi dan kemampuannnya meningkat, ia menjadi lebih paham bahwa pengendalian emosi akan membawanya lebih dekat kepada cita-cita yang ia inginkan.
5)      Meningkatkan rasa percaya diri
Saat ia diberi tepuk tangan rasa bangga dari pelatihnya akan membangun karakter mandiri dengan percaya diri.
1.    Peran beladiri  Taekwondo yang dilakukan dalam meningkatkan kebugaran Jasmani
Melalui wawancara dengan Sabeum Dodi Suhendra sebagai pelatih utama di ekstrakurikuler olahraga beladiri taekwondo mengatakan bahwa:
“Meningkatkan ketahanan tubuh anak melalui kebugaran jasmani ank tersebut yaitu melatih daya tahan tubuh anak, melaui olahraga yang rutin dilakukan sebanyak 3x selama seminggu, dan selama 3 kali seminggu itu pelatih melatih anak didiknya dengan penuh tanggung jawab, penuh ketelitian dan pelatihan fisik yang baik, dalam ketahanan tubuh anak didik pelatih memiliki peran yang amat penting yaitu melatih kecepatan lari anak, melatih pemanasan anak, melatih kelentukan melatih pukulan tendangan anak melalui otot kaki dan melatih kesabaran serta terhindar dari sifat buruk anak. Karena di dalam olahraga ini dituntut untuk menghasilkan anak yang berprestasi dan juga mendidik anak yang berhati jujur, penuh semangat dan mau berusaha”.[5]

        Berdasarkan wawancara di atas peneliti melakukan observasi bahwa peran pelatih Taekwondo adalah:
“Pelatih Taekwondo mengajarkan kedisiplinan kepada atletnya, hal ini terbukti dari latihan yang tepat waktu, dan selalu kosentrasi dalam mendengarkan aba-aba sabeum(pelatih). Selain itu juga dalam taekwondo juga mempelajari gerakan yang telah ditentukan dan dilarang untuk coba-coba gerakan yang belum diajarkan hal ini disebabkan karena untuk meminimalkan resiko cedera.
Selain disiplin dalam taekwondo diajarkan untuk saling menghormati. Hal ini tertulis dalam janji taekwondo indonesia no 3 yang berbunyi “menghormati pengurus, pelatih dan sesama taekwondoin dalam mengembangkan taekwondo indonesia.Pada dasarnya tujuan berlatih taekwondo pada intinya belajar melawan rasa takut (bukan menghilangkan), karena justrurasa takut dapat mendorong potensi diri yang terpendam dan juga belajar mengalahkan diri sendiri. Kedua hal itu sebenarnya menjadi inti dari taekwondo”. [6]
Taekwondo mengajarkan untuk lari dari rasa takut dan melawannya sehingga mampu mengahadapi detak jantung yang cepat, serta adrenalin yang meningkat”.

2.        Tingkat kejuaran dalam Taekwondo
Berdasarkan observasi peneliti bahwa:
“pada kejuaraan tingkat Sesumbagsel yang diadakan di bengkulu, peneliti melihat kreadibilitas anak yang mengikuti kejuaranaan tersebut. Banyak perwakilan dari SD ITA yang mengikuti kejuaraan tersebut dan pulang dengan membawa medali emas,perak dan perunggu. Terbukti ekstrakurikuler ini mampu melahirkan pemenang-pemanang yang memiliki bakat dibidangnya. Namun bukan hanya menjadi juara, anak didik yang dilatih untuk sportivitas selama latihan pada akhirnya terbukti ketika di area pertandingan, menghasilkan juara yang bukan hanya sekedar juara namun juara dalam menahan emosi dalam menyerang lawan dan tidak melakukan hal yang buruk atau melanggar aturan dalam perlombaan”.

3.        Menfaat ketahanan tubuh pada Ekstrakurikuler Olahraga Beladiri Taekwondo
      Berdasarkan wawancara dengan Sabeum Syahri Mubarak mengatakan bahwa:
“Manfaat ketahanan tubuh adalah meningkatkan kebugaran jasmani siswa faktor penting bagi seseorang dalam menyelesaikan segala tugasnya sehari-hari. Kebugaran jasmani antara satu orang dan orang lain selalu berbeda-beda, bergantung bagaimana orang tersebut melatih kondisi tubuhnya. Dengan kebugaran jasmani yang terlatih, seseorang akan memiliki kesehatan yang bagus”.[7]
4.        Program Jasmani Ekstrakurikuler Olahraga Beladiri Taekwondo
Berdasarkan observasi peneliti mengetahui bahwa:
a.       Kebugaran fisik
Tujuan kebugaran fisik harus berkembangkan melalui program Ekstrakurikuler olahraga beladiri Taekwondo harus pula mencakup peningkatan kebugaran jasmani siswa menggunakan waktu lain untuk meningkatkan kebugaran jasmani
b)   Keterampilan Gerak
Agar anak menguasai keterampilan gerak dalam olahraga merupakan tanggung jawab, tujuan utama dalam mengajarkan keterampilan gerak tersebut adalah membantu dirinya bertindak efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya. Dan untuk mempersiapkan mereka menjadi atlet yang berprestasi. Hal ini setara dengan tujuan penjas yang berhubungan dengan kebugaran jasmani, yaitu individu, sebagai anggota keluarga, serta sebagai anggota masyarakat.
5.      Faktor-faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani dalam ketahanan tubuh
a.       Umur
Kebugaran jasmani anak-anak meningkat sampai mencapai maksimal pada usia 25-30 tahun, tetapi bila rajin berolahraga penurunan ini dapat dikurangi sampai separuhnya.
b.      Jenis Kelamin
Sampai pubertas biasanya kebugaran jasmani anak laki-laki hampir sama dengan anak perempuan, tapi setelah pubertas anak-anak laki-laki biasanya mempunayi nilai yang jauh lebih besar.
c.       Genetik
     Berpengaruh terhadap kapasitas jantung paru, postur tubuh, obesitas, haemoglobin/sel darah dan serat otot.
d.      Makanan
Daya tahan yang tinggi bila mengkonsumsi tinggi karbohidrat (60-70 %). Diet tinggi protein terutama untuk memperbesar otot dan untuk olah raga yang memerlukan kekuatan otot yang besar. 
6.      Faktor-faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani dalam ketahanan tubuh
Berdasarkan wawancara dengan Sabem Fahmi bahwa ia mengatakan:
1)    Daya Tahan
2)    Kekuatan
3)    Daya Ledak Otot
4)    Kecepatan Kelincahan
5)     Kelentukan
6)    Keseimbangan
7)    Ketepatan
8)    Reaksi
9)    Koordinasi
7.      Manfaat ketahanan tubuh bagi anak
Menurut sabeum Andre manfaat ketahanan tubuh bagi anak adalah:
“Meningkatkan sirkulasi darah dan sistem kerja jantung, Meningkatkan stamina dan kekuatan tubuh sehingga tubuh menjadi lebih energik.Memiliki kemampuan pemulihan organ-organ tubuh secara tepat setelah latihan.Memiliki respon tubuh yang cepat, Dapat melawan kelelahan yang ada pada tubuh seseorang, Mendorong denyut nadi kerja maksimal”
Menurut pelatih Taekwondo yaitu Sabeum Dodi mengatakan bahwa:
 “Taekwondo tidak hanya memberikan siswa manfaat waktu luangnya saja namun dapat meningkatkan kebugaran jasmani serta ketahanan tubuh pada siswanya atau anak didiknya melalui pelatihan-pelatihan yang diberikan selama berlatih, pada pelatihan ini siswa dituntut untuk mengikuti apa yang diajarkan oleh pelatihnya dan mampu melakukan apa yang telah ia pelajari selama latihan melaui penerpannya dilapangan atau ketika bertanding, karena di dlam olahraga ini siswa dituntut untuk mampu berolahraga dengan baik dan mampu mendapatkan prestasi yang ada.”.[8]
Berdasrkan hasil wawncara dengan Sabem Azmul Fahmi mengatakan bahwa:
“Ekstrakurikuler olahraga beladiri Taekwondo ini mampu menjadikan anak didik yang tidak hanya berfikir kritis, namun mampu menjadi siswa yang teladan karena di dalam Taekwondo pelatih mengajarkan siswa untuk patuh kepada orang yang lebih tua bukan hanya mampu memiliki fisik yang kuat dan meraih juara, namun Taekwondo juga mengajarkan solidaritas antar sesama dan melakukan hal yang positif sesuai dengan apa yang diajarkan oleh pelatih-pelatih selama mengikuti pelatihan”.
Berdasarkan wawancara dengan Sabeum Dodi dan Sabeum Fahmi tersebut, peneliti manarik kesimpulan bahwa siswa yang tidak memiliki waktu luang yang baik maka siswa mampu mengisi waktu luangnya pada hal yang positif seperti menyalurkan bakatnya pada olahraga beladiri yaitu Taekwondo, dan mampu menjadi anak didik yang patuh dengan apa yang telah diajarkan pelatih-pelatihnya dan mampu menjadi anak didik yang teladan serta memiliki prestasi
                        Berdasarkan wawancara diatas, peneliti menarik kesimpulan bahwa ekstrakurikuler olahraga beladiri sangat berperan dalam meningkatkan ketahanan tubuh siswa.
C.  Pembahasan Penelitian
Beladiri Taekwondo terbukti mampu meningkatkan ketahanan tubuh anak melalui kebugaran jasmani dan kesegaran jasmani anak karena beladiri taekwondo bermanfaat menyehatkan jantung, melancarkan peredaran darah, membantu menurunkan berat badan karena dapat membakar lemak, membantu menjadikan otot lebih kuat dari sebelumnya, meningkatkaan stamina tubuh anak, meningkatkan kelenturan otot, meredakan stres, meningkatkan refleks tubuh, serta mampu meningkatkan kepadatan mineral tulang.
Taekwondo bukan hanya membantu meningkatkan ketahanan tubuh saja namun bermanfaat juga untuk membangun rasa percaya diri, membangun kedisiplinan, mengajarkan cara untuk pertahanan diri, mengajarkan cara untuk menguatkan tubuh dan pikiran.
            Siswa sekolah dasar identik dengan masa-masa bermain, oleh karena itu SD ITA membuka ekstrakurikuler olahraga beladiri Taekwondo agar anak-anak mampu melungkan waktunya dalam hal yang positif dan mampu berprestasi dibidang olahraga khususnya olahraga beladiri Taekwondo, karena di Taekwondo melahirkan atlet-atlet yang berprestasi bukan hanya dibidang kebugaran jasmani saja bahkan mampu menjadikan anak-anak baik di moral serta etikanya serta budi pekerti yang baik dan melahirkan anak-anak yang mampu bersaing secara sportif serta mampu mengharumkan nama baik sekolah karena terbukti dengan kebugaran jasmani yang dimiliki anak yang mengikuti ekstrakurikueler olahraga beladiri taekwondo mampu memperoleh juara tingkat Sesumatera Bagian Selatan di kejuaran yang diadakan di provinsi bengkulu dan membawa medali Emas, Perak, dan Perunggu.
BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis mengenai pengaruh ekstrakurikuler olahraga beladiri Taekwondo terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa maka penulis dapat mengambil suatu kesimpulan yaitu :
Peran beladiri Taekwondo bagi ketahanan tubuh adalah untuk menyehatkan jantung, melancarkan peredaran darah, membantu menurunkan berat badan, membantu menjadikan otot lebih kuat, meningkatkan stamina, meningkatkan kelenturan otot, meredakan stres, meningkatkan refleks tubuh, meningkatkan kepadatan mineral tulang
Faktor-faktor yang mempengaruhi Ekstrakurikuler olahraga beladiri dalm meningkatkan ketahanan tubuh adalah melalui ketahan fisik, latihan peningkatan kecepatan yaitu kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu singkat.
Manfaat beladiri Taekwondo bagi ketahanan tubuh adalah bagi kebugaran jasmani dan kesegaran jasmani adalah mampu menyeimbangkan dan mampu meningkatkan daya tahan tubuh melalui tes fisik dan latihan yang diberikan didalam beladiri Taekwondo.
B.     Saran
Berdasarkan kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian, saran penulis adalah :
1.             Kepada guru, mengoptimalkan waktu dengan sebaik-baiknya dalam memberikan pelatihan olahraga, serta menerapkan tes fisik yang bervariasi agar mengahasilkan kebugaran jasmani yang baik bagi siswa-siswinya dan tidak membuat para siswa jenuh.
2.             Bagi siswa, agar diharapkan dapat meraih prestasi diluar jam pelajaran dan mampu menghasilkan siswa berpotensi dan memiliki budi pekerti yang baik,akhlak yang baik serta kebugaran jasmani yang baik pula.
3.             Kepada Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) curup, hendaknya hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk meningkatkan mutu pendidikan di indonesia yang lebih baik.


[1]Arsip, Sekolah Dasar Islam Terpadu Aisyiyah (SDITA) Taman Harapan Curup tahun 2016
[2] Oktavian Alfansi, Peneliti, Observasi. 08 Juli 2016
[3] Dodi Suhendra, Pelatih Utama, Wawancara, Tanggal 10 Juli 2016
[4] Azmul Fahmi, Pelatih. Wawancara, Tanggal 11 Juli 2016
[5] Dodi Suhendra, Pelatih Utama, Wawancara, Tanggal 10 Juli 2016
[6] Oktavian Alfansi, Peneliti, Observasi, Tanggal 12 Juli 2016
[7] Sahry Mubarak, Pelatih, Wawancara, Tanggal 13 Juli 2016
[8]Dodi Suhendra, Pelatih Resmi Taekwondo, Wawancara, Tanggal 10 Juli 2016

No comments:

Post a Comment