Sunday, 9 October 2016

MAKALAH Metode Permainan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) telah menjadi kecenderungan dan kebutuhan pembelajaran saat ini dan terlebih lagi untuk waktu yang akan datang. Melalui PAKEM diharapkan kualitas proses dan hasil belajar siswa-siswi menjadi lebih berkualitas dan optimal. 
Dalam pelaksanaannya, PAKEM memerlukan kehadiran beragam variasi metode. Permainan merupakan salah satu metode pembelajaran yang bernuansa PAKEM. Sebagai salah satu metode yang dapat menciptakan PAKEM, metode permainan memiliki banyak ragam variasi. Banyaknya variasi teknik dalam metode permainan, memungkinkan guru lebih leluasa memilih teknik pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik kompetensi dan indikator yang ingin dicapai. Selanjutanya, untuk mewujudkan metode permainan dalam pembelajaran terdapat langkah-langkah penyusunan yang dipahami. 
Permainan merupakan suatu aktivitas untuk memperoleh suatu keterampilan tertentu dengan cara menggembirakan. Apabila ketermpilan yang diperoleh dalam permainan itu berupa keterampilan bahasa tertentu, permainan tersebut dinamakan permainan bahasa (Soeparno,1998:60). Sebenarnya dalam kegiatan mengajar guru sering menggunakan permainan, tetapi pada umumnya masih menerpakannya sebagai teknik pengajaran bahasa.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Apakah macam-macam permainan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia? 
2.      Bagaimana menyusun langkah-langkah Pengembangan pembelajaran dengan Metode Permainan?

1.2  Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui macam-macam permainan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
2.      Untuk mengetahui langkah pengembangan pembelajaran dengan metode permainan

BAB II
PEMBAHASAN
2.1         Metode Permainan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Terdapat beragam macam permainan yang dapat diguanakan untuk pembelajaran Bahasa Indonesia. Beberapa contoh diantaranya sebagai berikut: [1]
1.      Bisik berantai, Permainan ini dilakukan dengan cara setiap siswa harus membisikkan suatu kata (untuk kelas rendah) atau kalimat atau cerita (untuk kelas tinggi) kepada pemain berikutnya. Terus berurut sampai pemain terakhir. Pemain terakhir harus mengatakan isi kata atau kalimat atau cerita yang dibisikkan. Permainan ini dapat dilombakan dengan cara berkelompok. Permainan ini melatih keterampilan menyimak atau mendengarkan. 
2.      Bertanya dan menerka, pada permainan ini siswa dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok satu sebagai penjawab dan kelompok kedua sebagai penannya. Kelompok penjawab harus menyembunyikan satu benda yang akan diterka oleh kelompok penannya dengan cara memberi pertanyaan yang mengarah kepada benda yang harus diterka. Setiap anggota kelompok penanya diberi kesempatan untuk memberikan satu pertanyaan kepada kelompok penjawab. Kelompok penjawab hanya boleh menjawab ”ya” atau ”tidak”. Setelah seluruh anggota kelompok bertanya, maka kelompok harus berunding dari hasil jawaban penjawab, benda apa yang disembunyikannya itu. Bila dapat diterka, maka kelompok penanya mendapat nilai. Permainan ini untuk melatih berbicara dan berpikir analitis 
3.      Meloncat bulatan kata, Buatlah bulatan-bulatan dari kertas karton, kira-kira sebesar piring. Tulislah nama-nama susunan keluarga, misalnya; ayah, ibu, kakak, adik. Pasanglah bulatan kata itu di lantai. Bentuklah siswa menjadi beberapa kelompok. Seluruh siswa setiap kelompok meloncati bulatan kata yang diucapkan kelompok lain atau guru. Misalnya loncat ke kakak, loncat ke ibu, loncat ke adik. Dengan demikian, setiap anak membaca bulatan untuk diinjak. Lebih meningkat lagi, bulatan kata bisa dalam bentuk yang lebih sulit, misalnya kata yang bila digabung menjadi kalimat. Kata dalam bulatan disebar di lantai dan memungkinkan dapat menyusun beberapa kalimat bila diloncati dengan benar. Misalnya: Ayah pergi ke pasar. Ayah membawa buku. Jadi siswa harus loncat ke ayah, pergi ke dan pasar. Permainan ini untuk membaca permulaan.  
4.      Teka-teki silang, adalah menebak padanan kata sesuai dengan jumlah kotak yang disediakan. Permainan ini berguna untuk olah pikir mahasiswa dalam memahami sebuah istilah, dengan melacak kata demi kata yang sesuai dengan ungkapan dalam perintah tts. 
5.      Klos wacana (mengisi wacana rumpang), adalah uraian cerita rumpang yang didalamnya terdapat bagian cet bagian cerita yang dihilangkan. Tugas mahasiswa adalah menuliskan kata-kata yang sesuai dengan jalan ce yang sesuai dengan jalan cerita yang diberikan. 
6.      Klos bergambar, adalah cerita rumpang yang didalamnya terdapat sebuah gambar yang haru dideskripsikan dengan tulisan agar sesuai dengan cerita yang disampaikan. Permaianan ini berguna untuk membantu dalam mengeinterpreasikan sebuah gambar sesuai dengan jalan cerita yang disampaikan. 
7.      Menyusun kaliamat dari kata akhir, pada permainan ini anak diminta untuk berdiri berjajar. Selanjutnya guru mengawali dengan sebuah kalimat, dari kalimat yang sudah diucapkan secara lisan akan ditemukan kata akhir. Kata akhir tersebut lalu digunakan oleh anak berikutnya menjadi kata pertama untuk membuat kalimat baru. 
8.      Menebak benda misteri, anak disuruh membawa benda terbungkus yang tidak boleh diketahui oleh kelompok lain, mereka juga disuruh mendeskripsikan isi benda tersebut. Kelompok lain di suruh membaca dan menebak nama isi benda tersebut. 
9.      Memasangkan gambar dengan teks, permainan ini memberikan pengarahan tentang deskripsi sebuah sikap atau perbuatan baik dan buruk. Dari kegiatan ini, anak bisa belajar membaca dan menunjukkan nilai-nilai dalam tauladan hidupnya. Cara permaian  ini mudah. Siswa tinggal menarik garis penghubung antara gambar dengan kotak deskripsi yang sesuai.[2]
10.  Berbalas pantun, siswa berbaris melingkar, guru berada ditengah lingkaran menyiapkan sebuah pantun dan sebuah bola yang akan dilempar kepeserta sambil menyebutkan nama siswa. Siswa yang menerima harus membalas pantun, kemudian melempar bola kepada teman sambil menyebut namanya. 
11.  Baca lakukan; Permainan ini untuk siswa yang dapat membaca dilakukan berpasangan. Seorang siswa harus membaca tulisan yang ditulis oleh guru dan pasangannya harus melakukan apa yang dibaca siswa tersebut. Permainan dilakukan secara bergantian. Permainan ini untuk melatih membaca dan menyimak.
12.  Bermain telepon; Siswa secara berpasangan mempersiapkan alat untuk menelepon. Siswa diminta menelepon temnnya menanyakan pekerjaan rumah atau buku pelajaran yang akan dibawa besok. Biarkan siswa mengembangka percakapannya sendiri, bila terhenti guru bisa membantu dengan memberi pancingan pada siswa. Guru memperhatikan cara siswa mengungkapkan gagasan dan kalau perlu cara pelafalan yang benar. Permainan ini untuk malatih berbicara.
13.  Mengarang Gotong Royong; tempatkan beberapa benda ke dalam tas atau kotak. buatlah kelompok. mintalah salah satu perwakilan dari kelompok mengambil satu benda. dan dia harus membuat kalimat berkaitan dengan benda tersebut. misalnya benda itu bola, anjurkan dia mengatyakan “pada suatu hari saya menemukan bola”. lalu guru bertanya “dimana bola itu ditemukan”?. Dst.kelompok yang dapat menusun karangan runtut dan gagasannya sesuai dengan yang pertrama itul;ajh yang menang. permainan ini meltih permainan menulis (menyususn gagasan) dan membut kalimat.[3]
14.  Cerita Berantai; setiap kelompok (satu kelompok 2 orang) harus melanjutkan cerita yang diucapkan kelompok lain. dimulai dari guru. kemudian cerita dilanjutkan oleh kelompom siswa secara bergantian. Permainan ini untuk melatih menyimak dan menyusun cerita yang runtut, cocok untuk kelas 4, 5 dan 6.
15.  Menulis  Dramatisasi Kelompok lain :Metode ini adalah kelanjutan dari kegiatan bermain peran yang dilengkapi dengan tema, seting, perwatakan, seting dan naskah drama yang ditampilkan secara utuh. Kegiatan ini penuh dengan kegiatan berbicara sesuai dengantuntunan naskah yang runtut
2.2    Langkah-langkah pengembangan pembelajaran dengan metode permainan
Secara sederhana dapat digambarkan bahwa pembelajaran bahasa indonesia meliputi empat keterampilan yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Dari empat keterampilan berbahasa itu, bisa dipadukan beraneka ragam permainan. Langkah-langkah yang harus dipersiapkan adalah : [4]
1.      Memahami Kompetensi dasar dan menjabarkan dalam indikator,
2.      Menghubungkan topik pembelajaran yang akan disampaikan dengan model permainan yang cocok dengan empat materi keterampilan tersebut,
3.      Memilih teknik permainan yang sesuai dengan topik yang akan disampaikan,
4.      Menyiapkan rancangan tertulis dengan memperhatikan pemilihan bahan ajar, rincian kegiatan, alokasi waktu dan media yang akan digunakan,
5.      Melaksanakan pembelajaran dengan teknik bermain secara efektif dan efisien. 
2.3    Kelebihan dan Kekurangan  
Permainan bahasa dalam pelaksanaannya memiliki kelebihan dan kekurangan. Soepamo (1998:64) mengungkapkan kelebihan dan kekurangan permainan bahasa sebagai berikut: [5]
1.        Kelebihan permainan bahasa ialah:
1)      Permainan bahasa sebagai metode pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar,
2)      Aktifitas yang dilakukan siswa bukan hanya fisik tetapi juga mental, 
3)      Dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar, 
4)      Dapat memupuk rasa solidaritas dan kerjasama,
5)      Dengan permainan materi lebih mengesankan sehingga sukar dilupakan. 
2.        Kekurangan permainan bahasa ialah: 
1)      Bila jumlah siswa terlalu banyak akan sulit melibat seluruh siswa dalam permainan, 
2)      Tidak semua materi dapat dilaksanakan melalui permainan,  
3)      Permainan banyak mengandung unsur spekulasi sehingga sulit untuk dijadikan ukuran yang terpercaya. 
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) telah menjadi kebutuhan dan kecenderungan pembelajaran saat ini dan terlebih lebih untuk waktu yang akan datang. Melalui PAKEM diharapkan kualitas proses dan hasil belajar siwa siswi menjadi lebih berkualitas dan optimal. Beberapa ragam permainan bahasa antara lain, teka-teki silang, bisik berantai, berbalsa pantun, menebak benda misteri dan lain sebagainya. Dalam penggunaan metode permainan masih terdapat kelebihan dan kekurangannya, oleh karena itu sebagi guru hendaknya kita mengupayakan semaksimal mungkin agar tujuan yang telah dirumuskan diawal dapat tercapai. 
Langkah-langkah pembelajaran terpenting yang perlu diperhatkan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode atau teknik permainan adalah: 
1)        Memahami setiap KD dan kemudian menjabarkannya menjad sejumlah indikator yang benar dan tepat. 
2)        Memilih teknik permainan yang potensial untuk membantu siswa mencapai indikator. 
3)        Melaksanakan pembelajaran dengan teknik bermain secara efisien dan efektif.




[1] Rizanur Gani, Pengajaran Sastra Indonesia, Padang: Dian Dinamika Press. Hal 26-30
[2] Ibid., Hal. 34
[3] Darmianti Zuchdi, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas rendah, yogjakarta:PASS. Hal 31
[4] Puji Santoso, Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia Sd, Jakarta: Universitas Terbuka. Hal 16
[5] http://santrinews.blogspot.com/2012/10/metode-pembelajaran-beserta langkah.html#sthash.2EV1Ley8.dpuf( diakses tanggal 01 April 2015)


1 comment:

  1. Borgata Hotel Casino & Spa - Mapyro
    Find your way around 서울특별 출장안마 the casino, find where everything is located, and see what's great around Borgata. Find the 용인 출장마사지 best prices, 속초 출장샵 the nicest fit 영주 출장마사지 for every 경상남도 출장마사지 budget.

    ReplyDelete