BAB
IV
HASIL
PENELITIAN
A.
Objektif
Wilayah Penelitian
Sebelum
membahas hasil penelitian, perlu diketahui bagaimana kondisi objektif wilayah
penelitian, yang meliputi sejarah berdirinya, letak geografis, sarana dan
prasarana, keadaan tenaga guru dan keadaan siswa. Dan akan diuraikan sebagai
berikut.
a. Sejarah
Berdirinya SD ITA
Usaha
terakhir yang baru saja dirintis oleh pengurus panti asuhan berikut Pimpinan
Cabang Aisyiyah Curup atas nama ibu Hj.Nurlela Bustami adalah pendirian Sekolah
Dasar Islam Terpadu Aisyiyah (SDITA),”TAMAN HARAPAN” yang juga digagas oleh
saudara Mardiono,SH. Adapun yang melatarbelakangi terwujudnya SDITA ini adalah
didirikannya sebuah bangunan yang awalnya ditujukan untuk asrama putra sebab
sistim pengasuhan yang menyatukan pergaulan antara anak laki-laki dan perempuan
sudah tidak etis lagi. Mengingat kebanyakan dari anak asuh sudah mulai
menginjak usia dewasa. Hal tersebut
menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengurus panti asuhan khususnya dan
segenap pengurus yang duduk di jajaran Aisyiyah cabang maupun daerah.
Kekhawatiran
itu kian bertambah melihat kondisi zaman akhir-akhir ini, di mana kemaksiatan
merajalela dan dijadikan makanan pokok oleh hampir setiap komponen masyarakat.
Maka untuk menghindari fitnah atau
menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari, berbekal dengan
uang Rp.15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) dan bertawakal kepada Allah SWT.
Maka
pada tanggal 11 Desember 2006 diadakanlah peletakan batu pertama oleh orang
nomor dua di provinsi ini, yaitu Bapak Wakil Gubernur H.M.Syamlan.LC waktu itu
dengan disaksikan pula oleh ibu Diah Agusrin (istri dari bapak Gubernur
Bengkulu,Agusrin Najamudhin.ST), Bapak Bupati Rejang Lebong H.Suherman, SE
beserta istri, Bapak Wakil Bupati Iqbal bastari,S.Pd beserta istri dan Ibu
pimpinan Wilayah Aisyiyah Bengkulu Hj. Yuslidar, S.Pd beserta rombongan serta
dihadiri pula oleh ratusan jama’ah yang sengaja datang memenuhi undangan
keluarga besar panti asuhan.
Hujan
deras yang mengguyur di sepanjang pagi hingga siang hari itu seakan turut
menyapu bersih hati para hadirin menyambut niat suci yang insyaallah akan kita realisasikan bersama. Alhamdulillah
kegiatan peletakan batu pertama tanda mulai pembangunanpun berjalan mulus.
Ternyata derasnya hujan bukanlah penghalang untuk melaksanakan sebuah niat
baik, hanya do’a yang terus terucap di bibir sebagai cerminan dari sanubari
terdalam para pengurus. Semoga hujan yang turun akan menghantar limpahan rizki
buat panti asuhan, yang baru saja melangkah, kembali memikirkan dan melaksanakan
sebuah program besar, yakni pembangunan asrama yatim putra yang diperkirakan
menelan dana sebesar Rp.544.227.000,00.
Untuk
itu kembali pengurus terutama saudara Mardiono,SH diberi kepercayaan oleh
pemilik toko Metro untuk dapat menyelesaikan bangunan secara cepat. Dengan
ikhlas saudara pemilik toko Metro kembali bersedia menyiapkan bahan-bahan
bangunan yang dibutuhkan dan dapat dibayar secara angsuran dalam tempo yang
tidak ditentukan, seperti pada saat pembangunan-pembangunan sebelumnya. Semua
terjadi berkat ketentuan dari Allah SWT
. Sementara proses pembangunan terus berlangsung , kira-kira baru mencapai 50
persennya. Tiba-tiba terjadilah apa yang sungguh di luar dugaan. Di suatu siang pada 4 April 2007 yang lalu
datanglah dua orang tamu tak diundang ke panti asuhan yang disambut langsung
oleh pimpinan dalam, saudara Mardiono dengan maksud mau menyampaikan amanah
dari orang tua mereka, yaitu keinginan untuk mewakafkan sebuah rumah milik
Bapak
H.Yusuf Syamsudin (Alm) yang terletak di kawasan desa Rimbo Recap. Berdasarkan
kesepakatan keluarga tentunya diutuslah Bapak Sudarisman dan Bapak Ujang untuk
menyampaikan niat baik itu. Meski diguyur hujan lebat namun ternyata tidak
menyurutkan langkah kaki mereka untuk sampai pada tujuan semula. Selanjutnya
saudara Mardiono diajak langsung oleh kedua orang utusan keluarga Bapak H.Yusuf
Syamsudin (Alm) untuk melihat rumah yang bakal diwakafkan itu. Setelah melihat
dengan mata kepala sendiri kondisi rumah yang cukup bagus dan luas itu,
terbetiklah hati saudara Mardiono untuk merencanakan rumah tersebut sebagai
tempat asrama putra sesuai amanah pemilik rumah yang mengiginkan rumah miliknya
dihuni/dimanfaatkan untuk orang banyak.
Kemudian
kabar gembira inipun segera disampaikan ke segenap pengurus panti asuhan
lengkap dengan pimpinan cabangnya dalam sebuah musyawarah.Setelah dilakukan
beberapa kali perundingan,akhirnya diputuskanlah bahwa rumah dari Bapak H.Yusuf
Syamsudin (Alm) yang diserahkan lewat tangan-tangan ikhlas anak dan menantu
beliau dijadikan untuk asrama putra.
Meski banyak pro dan kontra yang acap kali mewarnai setiap proses perundingan berlangsung tapi mungkin inilah
garis batas yang dipisahkan langsung oleh Allah SWT buat pemisahan antara anak
laki-laki dan perempuan yang tentu saja berbeda dengan kadar pemisahan yang
direncanakan manusia.
Selanjutnya
serah terima wakaf tersebut dilaksanakan secara formal di depan khalayak ramai.
Saat bersejarah itu juga disaksikan oleh Bapak Iqbal Bastari,S.Pd dari pihak
pemerintah yang datang sesuai dengan kapasitasnya sebagai Wakil Bupati Rejang
Lebong, dengan surat “IKRAR WAKAF” bernomor:W.1/26/VI tahun 2007. Dikeluarkan
oleh kantor urusan agama kecamatan Curup Selatan yang menjabat sebagai kepala
saat itu adalah bapak Drs.Kadar Najmiddin . Pada surat ikrar wakaf tersebut
tertera lengkap tentang semua hal yang menyangkut masalah objek wakaf yang serah terima pada Selasa, 5 Juni 2007 yang
lalu.
Sedangkan
pada surat keterangan wakaf yang dibuat oleh Pimpinan Cabang Aisyiyah Curup
dicantumkan pula nama dan tanda tangan mereka yang berwakaf dan saksi-saksi baik dari pihak pemberi maupun
pihak penerima wakaf. Berita acara penyerahan wakaf itupun disertakan dengan sertifikat hak milik bernomor 131
tahun 1994 yang pengelolahan selanjutnya diteruskan kepada pihak PCA Curup urusan
panti asuhan, oleh saudara Nurhaimah,S.Ag. Kembali
ke masalah bangunan yang baru saja selesai dicor ,pengecoran dilaksanakan
secara gotong royong sebagaimana kebiasaan yang sering dilakukan agar pekerjaan
berat terasa ringan. Kali inipun panti asuhan tetap melibatkan banyak kalangan
baik secara pribadi maupun mengatas namakan organisasi. Mereka datang dengan
keikhlasan hati tanpa pamrih mulai dari anak-anak ,muda-mudi maupun tua-tui
turut serta menyumbangkan tenaga dan waktu. Sungguh luapan kegembiraan
terpancar di raut mereka , dengan semangat pengabdian yang tinggi semoga jadi
amalan,hendaknya.Di samping itu, pencarian danapun terus digencarkan, tak kenal
lelah seluruh komponen kepengurusan hilir mudik ,ke sana ke mari sembari
menawarkan produk amal untuk dijajakan kepada hamba Allah yang berminat
tentunya.
Sementara
pembangunan terus berlanjut, Pada tanggal 26 Agustus 2007 dilaksanakanlah
musyawarah pertama antara Panti Asuhan dengan Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang
Muhammadiyah dan Aisyiyah lengkap dengan majelis yang dipimpin oleh ketua Panti
Nurhaima,S.Ag dengan sekretaris Marmirini mengadakan pertemuan untuk duduk
bersama membahas kegunaan gedung yang fungsi awalnya telah beralih kelain
tempat yang diyakini bersama sebagai hadiah
terindah dari Allah. Pertemuan itu membahas persoalan pokok mengenai
kegunaan apa yang cocok dan sesuai untuk gedung yang sedang dalam proses
pembangunan tersebut.
Usulan-usulan yang datang dari para
anggota rapat sempat meramaikan suasana, mulanya pihak Panti memberikan masukan
yang disampaikan oleh direktur panti Sdr. Mardiono yakni guna kemandirian panti
dimasa yang akan datang, sesuai dengan buku pedoman pengelolaan panti asuhan
yang diterbitkan oleh Muhammadiyah, bahwa panti yang mandiri setidaknya melaksanakan amal usaha seperti Rumah sakit,
Sekolah atau mini market, kemudian Ketua PDM
Bapak H.A.I Suardi mengusulkan
agar dijadikan rumah sewaan, sedangkan Wakil ketua PDM Bapak Hn.Azwar
mengusulkan jadi gedung serba guna dan Sekretaris PCA Ibu Dra. Yasmar
mengusulkan untuk menjadikan gedung tersebut rumah sakit Islam serta ada juga
yang mengusulkan untuk rumah sewaan atau kost kemudian usulan terakhir
menginginkan gedung itu dijadikan asrama anak kuliahan.
Semua
usulan di tampung untuk segera dibahas
dan dipertimbangkan asal tidak melanggar anggaran dasar dan bermanfaat nantinya
untuk anak-anak asuh yang ada dipanti asuhan.Setelah berkali-kali diadakan
rapat pengurus panti asuhan dengan pengurus cabang Aisyiyah maka pada tanggal 7
Nopember 2007 diambilah suatu keputusan
bahwa gedung tersebut akan dijadikan sekolahan yang pengelolaannya diserahkan
kepada PCA urusan panti asuhan pada seksi pendidikan, kemudian pada tanggal 11
Nopember 2007 dilaporkanlah oleh PCA Curup dan PDA Rejang lebong kepada PWA
Bengkulu, bahwa Aisyiyah Cabang Curup akan mendirikan sebuah Sekolah Dasar
dengan nama Sekolah Dasar Islam Terpadu Aisyiyah Taman Harapan disingkat
SDITA yang pengelolaannya dibawah Panti
Asuhan meskipun hal tersebut terjadi pro dan kontra karena agak sedikit melenceng
dari struktur organisasi.
Semestinya
pengelolaan diserahkan kepihak DIKDASMEN yang tugas pokoknya mengurusi masalah
pendidikan yang berada di bawah payung Aisyiyah, bukan ke urusan panti
asuhan.Namun dikarenakan SDITA merupakan amal usaha dari panti asuhan sedangkan
panti asuhan sendiri juga mempunyai kepengurusan khusus dibidang pendidikan
sementara pihak DIKDASMEN tidak sanggup
memikul tanggung jawab tersebut maka tidak berlebihan kiranya jika SD ITA tetap berada di bawah urusan panti asuhan seksi
pendidikan karena pada hakekatnya tidak melanggar qur’an dan hadist, semoga
perbedaan ini dapat dijadikan sebagai bahan muktamar mendatang ( menurut ibu Dra Yasmar Sekretaris PCA ). Selanjutnya bertambah
jelaslah apa yang harus dipersiapkan dan apa pula yang mesti diselesaikan.Doa
dan petunjuk selalu dipanjatkan berharap terbukanya sebuah jalan kemudahan.
Pada tanggal 16
Nopember 2007 diadakanlah musyawarah
lagi Membentuk susunan kepengurusan dan merupakan langkah utama yang patut
segera dirampungkan,adapun susunan
kepengurusan pada awal tersebut
sebagai berikut:
1. Pembina :- DIKNAS
Kabupaten RL
- CABDIN DIKNAS Curup
2. Penanggung
jawab : - PCA
Curup
- PCA Curup urusan panti asuhan
3. Penasehat :- Hj. Susilawati
Suherman,SE.MM - dr.Hj.
Erita Ilyas Rahimullah, S.PA
- Hj. Elma
Tarmizi Usuludin, S.Pd
- Hj. Argina
Nazarudin,SE
4. Ketua
: Dra.
Yasmar
5. Wakil
Ketua :
Yamsasni,S.pd
6. Sekretaris : Elva
Novianty,M.Pd
7.
Bendahara : Juma’atin
Syaayaroh,SE
8. Seksi
Humas :Misriati - Su’ainah
9.
Kurikulum :
Yuliwati,S.Pd
10. Pengembangan : -
Nurhalmaini,Ama.pd
- Yetty Saidah,BA
11. Sarana dan Prasarana : Hj.
Rosmawaty Djalel Siregar
12.
Kepegawaian :
Mardiono,SH
Kepengurusan tersebut berada di bawah Payung
PCA Urusan Panti Asuhan seksi Pendidikan juga berkoordinasi dengan Majelis Dikdasmen Aisyiyah Cabang
Curup.Setelah terbentuknya kepengurusan maka diadakanlah perundingan antara
pengurus Panti asuhan dengan seksi pandidikan serta Pimpinan Cabang Aisyiyah
Curup untuk kembali membahas rencana pendirian SDITA .
Perundingan demi perundingan terus
dilaksanakan,untuk membahas hal-hal yang dibutuhkan pendirian sebuah sekolah
mulai dari izin pendirian , kurikulum,perlengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan
hingga pada rencana peresmian. Semua yang direncanakan diputuskan dalam
musyawarah tanggal; 5 Desember 2007 musyawarah pengurusan izin pendirian SDITA ke Diknas R.L, 17 Desember 2007 musyawarah meneliti proposal izin pendirian
SDITA, 27 Desember 2007 penyampaian izin pendirian SDITA ke Diknas
R.L.
Pada tanggal 30 Desember 2007
diadakanlah musyawarah rencana peresmian SDITA guna mencari kata sepakat kapan
pelaksanaan peresmian tersebut dan siapa yang meresmikan sembari menanti izin
pendirian SDITA keluar.
Runding punya runding maka diputuskanlah
pertama yang meresmikan sekolahan ini nantinya adalah Sekjen MPR RI yakni Bapak H. Rahimullah,
SH.M.Si.Beliau merupakan putra asli Rejang yang
dipertemukan oleh takdir untuk dijadikan teman seperjuangan,tempat
bersandar dalam lelah, tempat bertopang dikala goyah dan tempat menggantungkan
segala asa.Tak seorangpun yang dapat meraba rahasia Allah,tidak juga saudara
pimpinan panti asuhan yang kala itu sedang dalam perjalanan mencari dana buat
pembangunan gedung asrama putra yang merupakan cikal bakal dari lahirnya SDITA
yang kita banggakan ini, kedua pelaksanaan peresmian setelah dikonfermasi
kepada Bapak H.Rahimullah SH,M.Si beliau bersedia hadir pada tanggal 6 April
2008, dengan syarat ada surat yang disampaikan kepada Beliau.
Pada 12 januari 2008 musyawarah pembentukan panitia peresmian
SDITA dengan susunan kepanitiaan adalah sebagai berikut :
Penasehat : PDM Rejang Lebong, PDA Rejang Lebong, PCM Curup dan PCA
Curup
Ketua :Imron Yunus Ketua Pimp. Ranting
Muahammadiyah Imam Bonjol
Ketua : Imron Yunus Ketua Pimp. Ranting
Muhammadiyah Imam Bonjol.
Wakil Ketua :
Murnianto,S.Pd
Sekretaris I : Mardiono,SH
Sekretaris II : Yuniwati
Bendahara : Syafrida sadar
Seksi-Seksi
-SeksiPerlengkapan
Ketua : Akhyar Malik
Anggota : Bil
Islam, Z.Abidin, Nazarudin , Ujang
mahdi, Maha utama, Zulfikar, Sofrin,Ujang antoli, Amirudin, Yose Rizal
- Seksi
Penyambut Tamu
Ketua : H.A.I
Suardi
Anggota : Drs.
Tarmizi Syam, Dailami,SH, Muzazi,S.Ag, Anisah Malik, Nurlela Bustomi, Nurhalmaini, Hernedi Ma’ruf, S.Ag,Al-Fandie
- Seksi Humas
Ketua :
Yusdirman
Anggota : Suprihatin
- Seksi
Dokumentasi
Anak asuh
Panti
- Seksi
Acara
Sasra
Yuliana,S.Ag, Delfi, Darneti, Yamsasni
-Seksi
Keamanan
Ketua : Agus Polisi, Zaini Pos, Irmas Nurul Huda,
tapak Suci Muhammadiyah
-Seksi
Konsumsi
Ketua : Nurlela Bustomi
Anggota : Yosmawanti, Maizar, Warneri, Nani Nazar,
Guru TK, marmirini, Tina Utama, NA
Cabang, NA Daerah, Anak asuh panti putrid
- Seksi
Pencari Dana
Ketua :
Sriwijayanti
Anggota
: Syafrida sadar, Rosni, Suainah, Farida gafar
MC : Yuniwati
14 Januari 2008 Izin pendirian SDITA dari Diknas R.L
Keluar dengan nomor : 421.2/0151/DS/Diknas/2008.
Lalu mulailah pengurus bekerja
sesuai dengan tanggung jawab yang telah dibebankan kepada masing – masing
mereka.
Surat permohonan untuk dapat meresmikan gedung baru (SDITA) yang rencananya akan dibuka pada
tahun ajaran baru 2008/2009 mendatang disampaikan langsung oleh saudara
Mardiono.Ternyata diluar dugaan, dimana beliau balik menawarkan kiranya gedung
tersebut di resmikan oleh Bapak A.M. Fatwa selaku wakil ketua MPR RI sekaligus
sebagai warga Muhammadi.
[1]
B. Hasil Penelitian
Setelah mengadakan observasi secara langsung ke lapangan dan mengadakan
berbagai wawancara kepada pelatih Taekwondo dan pelatih-pelatih lainnya maka
disini peneliti membahas Peran Ekstrakurikuler Olahraga Beladiri Taekwondo Dalam
Meningkatkan Ketahanan Tubuh Siswa.Yang dapat peneliti jabarkan sebagai berikut
:
Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan yang dilakukan peneliti di
ekstrakurikuler olahraga beladiri Taekwondo.
“Pada jam olahraga banyak anak-anak
yang hanya duduk dan diam saja, banyak juga anak-anak yang bermain-main ketika
sedang berlangsungnya jam olahraga ada yang mengganggu temannya, tetapi ada juga
beberapa siswa yang terlibat aktif dan antusias dalam mengikuti pelajaran
olahraga. Berdasarkan hasil temuan diatas, seorang guru perlu mengarahkan
siswanya agar melakukan hal yang positif dalam meningkatkan ketahanan tubuh
namun dapat berprestasi melalui waktu berolahraga yang baik sesuai dengan minat
dan kemampuan siswa tersebut.[2]
Dari hasil Observasi atau pengamatan
yang dilakukan peneliti pada siswa SD
ITA, dan telah melakukan wawancara
terhadap Pelatih ekstrakurikuler olahraga beladiri Taekwondo siswa mampu
berolahraga dan meluangkan waktunya ke hal-hal yang positif seperti salah
satunya ekstrakurikuler olahraga beladiri Taekwondo.
Dalam
observasi pada penelitian ini terdapat beberapa penemuan yaitu:
1. Tingkat
Ketahanan Tubuh Anak Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Olahraga Beladiri Taekwondo
Peneliti melakukan wawancara terhadap
pelatih Taekwondo yaitu Sabeum Dodi Suhendra yang mengatakan bahwa:
“Tingkat
ketahanan tubuh siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga beladiri
Taekwondo melalui kerja otot atau kemampuan anak dalam melawan rasa lelah
ketika melakukan olahraga.latihan ini membentuk kerja otot yang baik pengaturan
pernapasan serta peredaran darah.kemampuan
peralatan tubuh yang dapat memelihara keseimbangan tersedianya energi sebelum,
selama, dan sesudah aktivitas kerja berlangsung”.[3]
Menurut Sabeum Azmul
Fahmi terhadap tingkat ketahanan tubuh, mengatakan bahwa:
“Tingkat ketahanan tubuh anak yaitu melalui
pelatihan yang diberikan selama olahraga berlangsung, tingkat ketahanan ini
mampu menjadikan anak didik memiliki fisik yang kuat karena telah terjadi
aktivitas otot atau kerja otot yang baik yang mampu menyeimbangkan pernapasan
serta mengatur peredaran darah pada anak didik”.[4]
Dalam pernyataan diatas peneliti menyimpulkan bahwa tingkat ketahanan
tubuh anak melalui kerja otot yang baik dimana kegiatan ini mampu mengatur
pernapasan dan peredaran darah yang memungkinkan mengurangi atau menyeimbangkan
rasa lelah ketika beraktivitas.
2.
Faktor yang mempengaruhi ketahanan tubuh anak yang mengikuti
ekstrakurikuler olahraga beladiri Taekwondo
Berdasarkan
observasi peneliti menyimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi ketahanan tubuh
yaitu melalui:
a.
Ketahanan fisik
berdasarkan
wawancara dengan Sabeum Andre mengatakan bahwa ketahanan fisik ini anak didik
di latih untuk melakukan 2 point yaitu:
Ada yang disebut dengan Kekuatan yang merupakan daya
penggerak setiap aktivitas fisik, kekuatan memegang peranan yang penting dalam
melindungi atlet atau orang dari kemungkinan cedera, kemudian latihan peningkatan
kecepatan, di dalam latihan peningkatan ini adalah kekuatan untuk berlatih agar
cepat melalui aktivitas fisik. kemudian ada yang disebut dengan latihan
peningkatan kecepatan yaitu kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu
yang sesingkat-singkatnya.
Dalam
latihan keuatan dan peningkatan kecepatan ini berfungsi sebagai kemampuan untuk
menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dan mampu melindungi
atlet atau seseorang dari kemungkinan cedera yaitu melalui peningkatan
aktivitas fisik.
Didalam
meningkatkan kecepatan dan kekuatan maka perlu adanya latihan yaitu latihan
meningkatkan daya tahan tubuh untuk meningkatkan pernapasan jantung dan
peredaran darah dan latihan kelentukan untuk keleluasaan atau kemudahan gerakan
agar otot-otot persendian tidak kaku. Serta latihan peningkatan kelincahan
untuk mengubah arah dengan cepat dan tepat waktu tanpa kehilangan keseimbangan.
Di dalam latihan ini tubuh membutuhkan jenis-jenis tes fisik antara lain:
Berdasarkan obseravsi bahwa:
Program latihan lari yaitu latihan lari sangatlah
penting dan baik untuk mengasah kemampuan kerja jantung, paru-paru dan kekuatan
tungkai. Membiasakan pemain berlatih lari sebanyak 1500m, selama 6-7 menit, dan
paling lama waktu 9 menit tanpa berhenti, yang dilakukan 2-3 kali seminggu. Dan
Pemanasan, seperti push up yaitu mengukur kekuatan daya tahan lengan bagian
atas, Back up yaitu mengukur kekuatan daya tahan punggung, Sit up yaitu
mengukur kekuatan daya tahan perut, Squat jumps yaitu mengukur kekuatan daya
tahan tungkai.
b.
Mental
1)
Menjadi lebih mudah berteman
Karena
olahraga Taekwondo membuat anak lebih mudah bekerjasama sehingga akhirnya mudah
berteman karena dilatih untuk memiliki rasa solidaritas antar sesama.
2)
Belajar dari kekalahan dan tetap tenang walau kalah
Di
dalam ekstrakurikuler ini adanya perlombaan yang diadakan, setiap pertandingan
pasti ada kalah dan menang. Namun kalah setelah melakukan usaha maksimal sangat
dihormati dalam olahraga.
3)
Menghormati aturan
Anak-anak
yang mengikuti ekstrakulikuler ini akan diatur oleh pelatihnya dan mengajarkan
anak-anak untuk mematuhi aturan agar mau menerima arahan dan mau menerima
hukuman sesuai yang telah disepakati bersama.
4)
Mampu mengendalikan emosi
Kecerdasan emosional salah satu kemampuan yang
menentukan kesuksesan seseorang. Saat anak didik dilatih untuk mengendalikan
emosi dan kemampuannnya meningkat, ia menjadi lebih paham bahwa pengendalian
emosi akan membawanya lebih dekat kepada cita-cita yang ia inginkan.
5)
Meningkatkan rasa percaya diri
Saat ia diberi tepuk tangan rasa bangga dari
pelatihnya akan membangun karakter mandiri dengan percaya diri.
1.
Peran beladiri Taekwondo yang
dilakukan dalam meningkatkan kebugaran Jasmani
Melalui wawancara dengan Sabeum Dodi Suhendra
sebagai pelatih utama di ekstrakurikuler olahraga beladiri taekwondo mengatakan
bahwa:
“Meningkatkan ketahanan tubuh anak melalui kebugaran jasmani ank
tersebut yaitu melatih daya tahan tubuh anak, melaui olahraga yang rutin
dilakukan sebanyak 3x selama seminggu, dan selama 3 kali seminggu itu pelatih
melatih anak didiknya dengan penuh tanggung jawab, penuh ketelitian dan
pelatihan fisik yang baik, dalam ketahanan tubuh anak didik pelatih memiliki
peran yang amat penting yaitu melatih kecepatan lari anak, melatih pemanasan
anak, melatih kelentukan melatih pukulan tendangan anak melalui otot kaki dan
melatih kesabaran serta terhindar dari sifat buruk anak. Karena di dalam
olahraga ini dituntut untuk menghasilkan anak yang berprestasi dan juga
mendidik anak yang berhati jujur, penuh semangat dan mau berusaha”.[5]
Berdasarkan
wawancara di atas peneliti melakukan observasi bahwa peran pelatih Taekwondo
adalah:
“Pelatih Taekwondo mengajarkan kedisiplinan kepada atletnya, hal ini
terbukti dari latihan yang tepat waktu, dan selalu kosentrasi dalam
mendengarkan aba-aba sabeum(pelatih). Selain itu juga dalam taekwondo juga
mempelajari gerakan yang telah ditentukan dan dilarang untuk coba-coba gerakan
yang belum diajarkan hal ini disebabkan karena untuk meminimalkan resiko
cedera.
Selain disiplin dalam taekwondo diajarkan untuk saling menghormati.
Hal ini tertulis dalam janji taekwondo indonesia no 3 yang berbunyi
“menghormati pengurus, pelatih dan sesama taekwondoin dalam mengembangkan taekwondo
indonesia.Pada dasarnya tujuan berlatih taekwondo pada intinya belajar melawan
rasa takut (bukan menghilangkan), karena justrurasa takut dapat mendorong potensi
diri yang terpendam dan juga belajar mengalahkan diri sendiri. Kedua hal itu
sebenarnya menjadi inti dari taekwondo”. [6]
Taekwondo mengajarkan untuk lari dari rasa takut dan melawannya
sehingga mampu mengahadapi detak jantung yang cepat, serta adrenalin yang
meningkat”.
2.
Tingkat kejuaran dalam Taekwondo
Berdasarkan observasi peneliti bahwa:
“pada kejuaraan tingkat Sesumbagsel yang diadakan di bengkulu,
peneliti melihat kreadibilitas anak yang mengikuti kejuaranaan tersebut. Banyak
perwakilan dari SD ITA yang mengikuti kejuaraan tersebut dan pulang dengan
membawa medali emas,perak dan perunggu. Terbukti ekstrakurikuler ini mampu
melahirkan pemenang-pemanang yang memiliki bakat dibidangnya. Namun bukan hanya
menjadi juara, anak didik yang dilatih untuk sportivitas selama latihan pada
akhirnya terbukti ketika di area pertandingan, menghasilkan juara yang bukan
hanya sekedar juara namun juara dalam menahan emosi dalam menyerang lawan dan
tidak melakukan hal yang buruk atau melanggar aturan dalam perlombaan”.
3.
Menfaat ketahanan tubuh pada Ekstrakurikuler Olahraga Beladiri
Taekwondo
Berdasarkan
wawancara dengan Sabeum Syahri Mubarak mengatakan bahwa:
“Manfaat ketahanan tubuh adalah meningkatkan
kebugaran jasmani siswa faktor penting bagi seseorang dalam menyelesaikan
segala tugasnya sehari-hari. Kebugaran jasmani antara satu orang dan orang lain
selalu berbeda-beda, bergantung bagaimana orang tersebut melatih kondisi
tubuhnya. Dengan kebugaran jasmani yang terlatih, seseorang akan memiliki
kesehatan yang bagus”.[7]
4.
Program Jasmani Ekstrakurikuler Olahraga Beladiri Taekwondo
Berdasarkan observasi peneliti mengetahui
bahwa:
a.
Kebugaran fisik
Tujuan kebugaran fisik harus berkembangkan
melalui program Ekstrakurikuler olahraga beladiri Taekwondo harus pula mencakup
peningkatan kebugaran jasmani siswa menggunakan waktu lain untuk meningkatkan
kebugaran jasmani
b) Keterampilan
Gerak
Agar
anak menguasai keterampilan gerak dalam olahraga merupakan tanggung jawab, tujuan
utama dalam mengajarkan keterampilan gerak tersebut adalah membantu dirinya
bertindak efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya. Dan untuk
mempersiapkan mereka menjadi atlet yang berprestasi. Hal ini setara dengan
tujuan penjas yang berhubungan dengan kebugaran jasmani, yaitu individu,
sebagai anggota keluarga, serta sebagai anggota masyarakat.
5.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani dalam ketahanan
tubuh
a.
Umur
Kebugaran jasmani anak-anak meningkat sampai
mencapai maksimal pada usia 25-30 tahun, tetapi bila rajin berolahraga
penurunan ini dapat dikurangi sampai separuhnya.
b.
Jenis Kelamin
Sampai pubertas biasanya kebugaran jasmani
anak laki-laki hampir sama dengan anak perempuan, tapi setelah pubertas
anak-anak laki-laki biasanya mempunayi nilai yang jauh lebih besar.
c.
Genetik
Berpengaruh
terhadap kapasitas jantung paru, postur tubuh, obesitas, haemoglobin/sel darah
dan serat otot.
d.
Makanan
Daya tahan yang tinggi bila mengkonsumsi
tinggi karbohidrat (60-70 %). Diet tinggi protein terutama untuk memperbesar
otot dan untuk olah raga yang memerlukan kekuatan otot yang besar.
6.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani dalam ketahanan
tubuh
Berdasarkan wawancara dengan Sabem Fahmi bahwa
ia mengatakan:
1)
Daya Tahan
2)
Kekuatan
3)
Daya Ledak Otot
4)
Kecepatan Kelincahan
5)
Kelentukan
6)
Keseimbangan
7)
Ketepatan
8)
Reaksi
9)
Koordinasi
7.
Manfaat ketahanan tubuh bagi anak
Menurut sabeum Andre manfaat ketahanan tubuh bagi anak
adalah:
“Meningkatkan
sirkulasi darah dan sistem kerja jantung, Meningkatkan stamina dan kekuatan
tubuh sehingga tubuh menjadi lebih energik.Memiliki kemampuan pemulihan
organ-organ tubuh secara tepat setelah latihan.Memiliki respon tubuh yang cepat,
Dapat melawan kelelahan yang ada pada tubuh seseorang, Mendorong denyut nadi
kerja maksimal”
Menurut pelatih Taekwondo yaitu Sabeum Dodi mengatakan
bahwa:
“Taekwondo tidak hanya memberikan siswa
manfaat waktu luangnya saja namun dapat meningkatkan kebugaran jasmani serta
ketahanan tubuh pada siswanya atau anak didiknya melalui pelatihan-pelatihan
yang diberikan selama berlatih, pada pelatihan ini siswa dituntut untuk
mengikuti apa yang diajarkan oleh pelatihnya dan mampu melakukan apa yang telah
ia pelajari selama latihan melaui penerpannya dilapangan atau ketika
bertanding, karena di dlam olahraga ini siswa dituntut untuk mampu berolahraga
dengan baik dan mampu mendapatkan prestasi yang ada.”.[8]
Berdasrkan hasil wawncara dengan
Sabem Azmul Fahmi mengatakan bahwa:
“Ekstrakurikuler
olahraga beladiri Taekwondo ini mampu menjadikan anak didik yang tidak hanya
berfikir kritis, namun mampu menjadi siswa yang teladan karena di dalam
Taekwondo pelatih mengajarkan siswa untuk patuh kepada orang yang lebih tua
bukan hanya mampu memiliki fisik yang kuat dan meraih juara, namun Taekwondo
juga mengajarkan solidaritas antar sesama dan melakukan hal yang positif sesuai
dengan apa yang diajarkan oleh pelatih-pelatih selama mengikuti pelatihan”.
Berdasarkan wawancara dengan Sabeum Dodi dan Sabeum
Fahmi tersebut, peneliti manarik kesimpulan bahwa siswa yang tidak memiliki
waktu luang yang baik maka siswa mampu mengisi waktu luangnya pada hal yang
positif seperti menyalurkan bakatnya pada olahraga beladiri yaitu Taekwondo,
dan mampu menjadi anak didik yang patuh dengan apa yang telah diajarkan
pelatih-pelatihnya dan mampu menjadi anak didik yang teladan serta memiliki
prestasi
Berdasarkan wawancara
diatas, peneliti menarik kesimpulan bahwa ekstrakurikuler olahraga beladiri
sangat berperan dalam meningkatkan ketahanan tubuh siswa.
C. Pembahasan
Penelitian
Beladiri Taekwondo
terbukti mampu meningkatkan ketahanan tubuh anak melalui kebugaran jasmani dan
kesegaran jasmani anak karena beladiri taekwondo bermanfaat menyehatkan
jantung, melancarkan peredaran darah, membantu menurunkan berat badan karena
dapat membakar lemak, membantu menjadikan otot lebih kuat dari sebelumnya,
meningkatkaan stamina tubuh anak, meningkatkan kelenturan otot, meredakan
stres, meningkatkan refleks tubuh, serta mampu meningkatkan kepadatan mineral
tulang.
Taekwondo
bukan hanya membantu meningkatkan ketahanan tubuh saja namun bermanfaat juga
untuk membangun rasa percaya diri, membangun kedisiplinan, mengajarkan cara untuk
pertahanan diri, mengajarkan cara untuk menguatkan tubuh dan pikiran.
Siswa
sekolah dasar identik dengan masa-masa bermain, oleh karena itu SD ITA membuka
ekstrakurikuler olahraga beladiri Taekwondo agar anak-anak mampu melungkan
waktunya dalam hal yang positif dan mampu berprestasi dibidang olahraga
khususnya olahraga beladiri Taekwondo, karena di Taekwondo melahirkan
atlet-atlet yang berprestasi bukan hanya dibidang kebugaran jasmani saja bahkan
mampu menjadikan anak-anak baik di moral serta etikanya serta budi pekerti yang
baik dan melahirkan anak-anak yang mampu bersaing secara sportif serta mampu
mengharumkan nama baik sekolah karena terbukti dengan kebugaran jasmani yang
dimiliki anak yang mengikuti ekstrakurikueler olahraga beladiri taekwondo mampu
memperoleh juara tingkat Sesumatera Bagian Selatan di kejuaran yang diadakan di
provinsi bengkulu dan membawa medali Emas, Perak, dan Perunggu.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan penulis mengenai pengaruh
ekstrakurikuler olahraga beladiri Taekwondo terhadap tingkat kebugaran jasmani
siswa maka
penulis dapat mengambil suatu kesimpulan yaitu :
Peran beladiri Taekwondo bagi ketahanan tubuh adalah untuk menyehatkan
jantung, melancarkan peredaran darah, membantu menurunkan berat badan, membantu
menjadikan otot lebih kuat, meningkatkan stamina, meningkatkan kelenturan otot,
meredakan stres, meningkatkan refleks tubuh, meningkatkan kepadatan mineral
tulang
Faktor-faktor yang mempengaruhi Ekstrakurikuler olahraga beladiri dalm
meningkatkan ketahanan tubuh adalah melalui ketahan fisik, latihan peningkatan
kecepatan yaitu kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu singkat.
Manfaat beladiri Taekwondo bagi ketahanan tubuh adalah bagi kebugaran
jasmani dan kesegaran jasmani adalah mampu menyeimbangkan dan mampu
meningkatkan daya tahan tubuh melalui tes fisik dan latihan yang diberikan
didalam beladiri Taekwondo.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan
yang ditarik dari hasil penelitian, saran penulis adalah :
1.
Kepada guru,
mengoptimalkan waktu dengan sebaik-baiknya dalam memberikan pelatihan olahraga,
serta menerapkan tes fisik yang bervariasi agar mengahasilkan kebugaran jasmani
yang baik bagi siswa-siswinya dan tidak membuat para siswa jenuh.
2.
Bagi siswa, agar
diharapkan dapat meraih prestasi diluar jam pelajaran dan mampu menghasilkan
siswa berpotensi dan memiliki budi pekerti yang baik,akhlak yang baik serta
kebugaran jasmani yang baik pula.
3.
Kepada Sekolah
Tinggi Agama Islam (STAIN) curup, hendaknya hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai referensi untuk meningkatkan mutu pendidikan di indonesia
yang lebih baik.
No comments:
Post a Comment